Pada tanggal 20 September 1519, armada yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan berlayar dari Sevilla, Spanyol, dengan ambisi besar: menemukan jalur pelayaran baru menuju Kepulauan Rempah (Maluku) dengan berlayar ke barat.
Ekspedisi ini menjadi salah satu perjalanan paling berbahaya dan menantang dalam sejarah, penuh dengan pemberontakan, kelaparan, penyakit, dan pertempuran. Dari lima kapal yang memulai perjalanan dengan sekitar 270 awak kapal, hanya satu kapal dengan 18 orang yang berhasil kembali ke Eropa setelah hampir tiga tahun mengelilingi dunia.
Peluncuran Armada dan Awal Perjalanan
Lima kapal yang tergabung dalam ekspedisi ini adalah Trinidad, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago. Rombongan ini berlayar melintasi Samudra Atlantik menuju pesisir Amerika Selatan, mencari jalur yang menghubungkan ke Samudra Pasifik.
Namun, sejak awal perjalanan, ekspedisi ini telah menghadapi tantangan besar. Para awak kapal, sebagian besar adalah orang Spanyol, tidak menyukai Magellan yang berasal dari Portugis. Ketegangan semakin meningkat ketika mereka mencapai Teluk San Julián di pantai Argentina pada April 1520. Di tempat ini, terjadi pemberontakan yang melibatkan kapten-kapten Spanyol.
Magellan dengan tegas menumpas pemberontakan tersebut, mengeksekusi beberapa pemimpin dan meninggalkan sebagian lainnya di daratan.
Di teluk ini juga, kapal Santiago karam akibat badai dahsyat. Awak kapalnya yang selamat diselamatkan oleh kapal lainnya. Setelah beberapa bulan beristirahat dan mengatasi konflik internal, Magellan kembali melanjutkan perjalanan.
![]() |
Kapal Magellan yang bernama Victoria. |
Menemukan Selat Magellan dan Menembus Samudra Pasifik
Pada bulan Oktober 1520, armada menemukan sebuah jalur sempit yang kelak dikenal sebagai Selat Magellan. Namun, perjalanan melewati selat ini sangat berbahaya. Arus kuat dan kabut tebal membuat navigasi sulit. Saat melewati selat ini, kapal San Antonio melakukan pembelotan. Kapal tersebut kembali ke Spanyol tanpa sepengetahuan Magellan, membawa serta hampir setengah dari persediaan ekspedisi.
Akhirnya, setelah lebih dari sebulan menaklukkan selat yang penuh tantangan ini, tiga kapal yang tersisa berhasil mencapai Samudra Pasifik pada 28 November 1520. Mereka menjadi manusia pertama yang berlayar dari Atlantik ke Pasifik. Samudra ini ternyata sangat luas dan perjalanan melintasinya lebih berat dari yang diperkirakan.
Para awak kapal mengalami kelaparan parah, hingga mereka memakan serbuk kayu dan tikus yang ditemukan di kapal. Banyak yang tewas akibat penyakit kudis karena kurangnya vitamin C. Selama tiga bulan tanpa melihat daratan, mereka akhirnya mencapai Kepulauan Mariana pada Maret 1521.
![]() |
Magellan Strait. |
Kematian Magellan di Filipina
Setelah beristirahat sebentar di Kepulauan Mariana, ekspedisi tiba di Kepulauan Filipina pada 16 Maret 1521. Magellan berhasil menjalin persahabatan dengan beberapa kepala suku lokal, termasuk Raja Humabon di Cebu, yang kemudian memeluk agama Kristen. Namun, dalam upaya untuk menunjukkan kekuatan kepada suku lain, Magellan terlibat dalam perang dengan suku Mactan yang dipimpin oleh Lapu-Lapu.
Pada 27 April 1521, Magellan dan pasukannya yang kecil menyerang pasukan Lapu-Lapu dalam Pertempuran Mactan. Namun, Magellan terlalu percaya diri dan meremehkan jumlah serta taktik musuh. Ia akhirnya terbunuh dalam pertempuran, meninggalkan ekspedisi tanpa pemimpin utama.
![]() |
Kematian Magellan. |
Melanjutkan Perjalanan Tanpa Magellan
Setelah kematian Magellan, ekspedisi mengalami kekacauan. Para pemimpin baru berusaha melanjutkan misi, tetapi hubungan dengan penduduk lokal semakin memburuk. Dalam perjamuan yang diadakan oleh Raja Humabon, beberapa kapten dan awak kapal dibunuh akibat konflik politik. Ekspedisi kini berada dalam situasi putus asa.
Tersisa dua kapal, Trinidad dan Victoria, yang akhirnya berhasil mencapai Maluku pada November 1521. Mereka memperoleh rempah-rempah yang sangat berharga dan bersiap untuk pulang ke Eropa. Namun, dalam perjalanan pulang, kapal Trinidad mengalami kerusakan parah dan akhirnya ditinggalkan. Para awaknya ditawan oleh Portugis di Maluku.
Kini, hanya tersisa satu kapal, Victoria, yang dipimpin oleh Juan Sebastián Elcano. Kapal ini berlayar melalui Samudra Hindia dan melintasi Tanjung Harapan di Afrika Selatan untuk menghindari Portugis yang menguasai jalur timur.
![]() |
Magellan. |
Kepulangan yang Tragis ke Spanyol
Setelah lebih dari tiga tahun berlayar, pada 6 September 1522, kapal Victoria akhirnya tiba di Spanyol, membawa hanya 18 orang dari 270 awak yang awalnya ikut ekspedisi. Mereka menjadi manusia pertama yang mengelilingi dunia, membuktikan bahwa Bumi itu bulat dan bahwa laut dapat dilayari sepenuhnya.
Namun, keberhasilan ini dibayar dengan pengorbanan besar. Magellan telah gugur, lebih dari 250 awak kapal tewas akibat kelaparan, penyakit, pertempuran, dan pengkhianatan, serta hanya satu dari lima kapal yang kembali.
Meskipun Magellan sendiri tidak menyelesaikan perjalanannya, ekspedisi ini tetap dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah manusia. Perjalanan mereka membuka babak baru dalam eksplorasi dunia, memetakan jalur laut yang belum pernah dikenal sebelumnya, serta mengubah pemahaman manusia tentang dunia dan perdagangan global.
![]() |
Juan Sebastián Elcano. |
Kesimpulan
Ekspedisi Magellan adalah kisah tentang keberanian, pengkhianatan, penderitaan, dan pencapaian besar. Ini adalah perjalanan yang membuktikan kebulatan bumi, membuka jalur perdagangan baru, dan mengubah sejarah dunia. Namun, keberhasilan ini dicapai dengan harga yang mahal, sebuah pengorbanan besar yang akan dikenang sepanjang masa.
Apakah ekspedisi ini layak disebut sukses? Ya, tetapi dengan penderitaan yang luar biasa. Dari lima kapal dan 270 awak, hanya satu kapal dan 18 orang yang bertahan hidup untuk menceritakan kisah ini. Ekspedisi ini tetap menjadi salah satu perjalanan laut paling dramatis dalam sejarah umat manusia.