Siapa Orang Pertama yang Berhasil Mengelilingi Dunia?

Orang pertama yang mengelilingi dunia bukan Ferdinan Magellan, bukan pula Juan Sebastián Elcano, tetapi orang Melayu yang bernama Enrique.
Penulis: - 14 Maret 2025
Siapa Orang Pertama yang Berhasil Mengelilingi Dunia?

Dalam catatan sejarah, dunia mengenal Ferdinand Magellan sebagai pelopor pelayaran mengelilingi dunia. Namun, sedikit yang tahu bahwa di antara para awak kapal ekspedisi itu, ada seorang pria yang jauh lebih dulu menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia, yaitu Enrique dari Malaka, seorang pria Melayu yang keberadaannya hampir terlupakan oleh sejarah.

Ia bukan seorang penakluk, bukan seorang kapten, tetapi seorang budak yang justru menjadi saksi bisu dari kebesaran sejarah yang ditulis oleh bangsa-bangsa Eropa.

Dari Malaka ke Eropa: Perbudakan yang Mengubah Takdir

Sekitar tahun 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis setelah serangan besar-besaran yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Kota pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah ini hancur dalam pertempuran sengit, dan banyak penduduknya yang ditawan atau dibunuh.

Salah satu tawanan yang dibawa ke kapal Portugis adalah seorang pemuda Melayu yang kelak dikenal sebagai Enrique. Tidak ada catatan pasti mengenai asal-usulnya, tetapi beberapa sumber menyebut bahwa ia mungkin berasal dari Sumatra atau Semenanjung Malaya.

Enrique kemudian dijadikan budak oleh Ferdinand Magellan, yang saat itu merupakan seorang kapten Portugis dalam armada Albuquerque. Magellan, yang telah lama mengabdi pada Raja Portugal, membawa Enrique bersamanya dalam berbagai pelayaran, menjadikannya pelayan pribadi sekaligus penerjemah karena kepiawaiannya dalam bahasa Melayu dan beberapa dialek lainnya.

Dalam perjalanan ke Eropa, Enrique melewati berbagai pelabuhan di India, Afrika, dan akhirnya tiba di Lisbon, Portugal. Dengan ini, ia telah melintasi Samudra Hindia dan Samudra Atlantik, sesuatu yang tidak banyak dilakukan oleh orang-orang Nusantara pada zamannya.

Ekspedisi Besar Magellan: Enrique sebagai Penghubung Dunia

Ketika Magellan beralih kesetiaan kepada Raja Spanyol, ia mengajukan rencana ekspedisi besar untuk menemukan jalur barat menuju Kepulauan Rempah-rempah (Maluku). Raja Spanyol, yang tertarik dengan prospek perdagangan rempah tanpa melalui jalur yang dikuasai Portugis, menyetujui ekspedisi tersebut. Magellan pun berlayar pada tahun 1519 dengan lima kapal: Trinidad, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago. Enrique diikutsertakan dalam ekspedisi ini sebagai penerjemah utama.

Perjalanan ini membawa mereka melintasi Samudra Atlantik hingga ke Amerika Selatan, di mana mereka menemukan Selat Magellan, sebuah jalur sempit yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik. Setelah melewati selat tersebut, mereka memasuki Samudra Pasifik dan menghadapi penderitaan luar biasa akibat kelaparan, penyakit, serta pemberontakan di antara awak kapal. Namun, Enrique tetap bertahan, menjadi saksi dari setiap penderitaan dan kemenangan yang dialami armada ini.

Kembali ke Tanah Air: Momen yang Mengubah Sejarah

Pada tahun 1521, ekspedisi Magellan akhirnya mencapai Filipina, sebuah kepulauan yang berbahasa Austronesia, kelompok bahasa yang masih berkerabat dengan bahasa Melayu yang dikuasai Enrique. Ketika mereka tiba di pulau Cebu, Enrique memainkan peran penting sebagai penerjemah antara Magellan dan penguasa setempat, Raja Humabon.

Kemampuannya berkomunikasi dengan masyarakat lokal membuktikan bahwa ia telah kembali ke wilayah yang bahasanya ia kenal, menunjukkan bahwa ia lebih dekat ke kampung halamannya dibandingkan siapa pun dalam ekspedisi itu.

Namun, nasib Magellan berakhir tragis. Ia tewas dalam Pertempuran Mactan melawan pasukan Lapu-Lapu. Dengan kematian Magellan, ekspedisi ini mengalami kekacauan, dan Enrique pun mendapati dirinya dalam posisi yang unik.

Enrique of Malacca.

Menurut surat wasiat Magellan, Enrique seharusnya dibebaskan setelah kematiannya. Namun, para kapten Spanyol yang mengambil alih komando tidak ingin kehilangan penerjemah yang sangat berharga, sehingga mereka mencoba menahannya.

Menolak untuk tunduk, Enrique memanfaatkan kecerdasannya. Dengan bantuan masyarakat lokal, ia berhasil melarikan diri dan menghilang dari catatan sejarah Eropa. Apakah ia bergabung dengan penduduk Cebu atau menemukan cara untuk kembali ke Malaka? Tidak ada yang tahu pasti. Namun, satu hal yang jelas, Enrique telah menyelesaikan perjalanannya mengelilingi dunia lebih dulu daripada para pelaut Eropa lainnya.

Orang Pertama yang Mengelilingi Dunia: Enrique dan Ironi Sejarah

Jika dihitung secara kronologis, Enrique adalah orang pertama yang benar-benar mengelilingi dunia. Ia berangkat dari Malaka, dibawa ke Eropa, lalu kembali ke Asia Tenggara, menyelesaikan lingkaran perjalanannya sebelum Juan Sebastián Elcano, yang akhirnya membawa kapal Victoria kembali ke Spanyol pada 1522.

Namun, karena ia hanyalah seorang budak dalam catatan sejarah Eropa, prestasinya tidak pernah diakui secara resmi.

Legenda yang Tak Terungkap: Enrique sebagai Simbol Nusantara

Kisah Enrique dari Malaka adalah bukti bahwa sejarah sering kali ditulis oleh para pemenang, meninggalkan mereka yang tidak memiliki kekuatan politik dalam bayang-bayang. Enrique bukan sekadar seorang pelayan atau penerjemah, ia adalah seorang penjelajah sejati, seorang pria Melayu yang telah menaklukkan samudra lebih luas dari yang pernah dibayangkan oleh nenek moyangnya.

Dalam diam, Enrique dari Malaka telah menorehkan jejaknya di peta dunia. Ia adalah bukti bahwa Nusantara tidak hanya menjadi saksi kolonialisme, tetapi juga memiliki individu-individu yang berperan dalam peradaban global jauh sebelum bangsa Eropa menyelesaikan ekspedisi mereka.

Meski namanya mungkin tidak sebesar Magellan atau Elcano, kisahnya tetap hidup dalam ingatan mereka yang mencari kebenaran di balik sejarah yang dituliskan ulang.